DRX Tidak Lagi Kebal di VCT Pasific 2023!
Keperkasaan tim asal Korea Selatan, DRX memang harus di akui sampai saat ini di VCT 2023 Pasific di mana mereka masih berada di puncak klasemen menuju akhir regular season. Dua pekan sebelum playoff, rekor winstreak mereka berhasil di pecahkan.
Siapa yang menduga tim yang selalu mencetak rekor sapu bersih 2-0 di setiap pertandingan itu pada akhirnya kecolongan juga. Sesempurna apapun performa DRX, mereka tetaplah tim yang masih bisa di kalahkan oleh tim peserta lainnya.
Pertama mereka menelan kekalahan dari Gen. G Esports pada sabtu (22/4) di mana DRX takluk pada skor 10-13 di map Fracture. Kedua, DRX berhasil di tumbangkan oleh RRQ di map Haven dengan hasil akhir 13-8.
Walau kecolongan poin di dua laga pamungkas tersebut, DRX masih mampu memenangkan match dan mempertahankan tahta mereka dengan ‘ugly win’.
Hal itu menuai sorotan positif dari Main Controller DRX, Kim “MaKo” Myeong-Kwan. Seperti apa respon MaKo terkait perjalanan timnya hingga saat ini?
Terkait kecolongan poin dari RRQ di map Haven, menurut MaKo hal itu terjadi karena timnya tak bermain seperti biasanya. Selain itu, komunikasi yang tidak berjalan mulus juga menjadi batu sandungan mereka di game tersebut.
“Jadi di Haven itu kami tidak bermain seperti biasanya. Komunikasi (kami) kurang baik, dan kami semua benar-benar bermain buruk itu mengapa kami kalah,” ucapnya.
Menanggapi hasil serupa ketika menghadapi Gen.G Esports, menurut MaKo ia tidak terlalu memikirkan jika timnya merasa ‘kebal’ di VCT 2023 Pasific.
Timnya juga manusia yang masih bisa membuat kesalahan. Di balik setiap hasil baik yang mereka raih adalah hasil latihan keras yang tak selalu mulus.
Timnya tak memikirkan kekalahan yang mereka terima. Melainkan memilih untuk fokus membenahi hal itu dengan tampil lebih baik di match berikutnya.
“Kami juga manusia,” ujarnya sembari tertawa. “Kami bisa membuat kesalahan bahkan saat kami latihan juga tak selalu mulus. Namun saya paham bahwa semua itu adalah proses. Bicara soal ‘tak terkalahkan’ kami juga manusia biasa.”