RRQ Harus Bisa Lebih Memahami Lemon

RRQ Harus Bisa Lebih Memahami Lemon menjadi pemain MLBB paling direspek banyak orang. Trek rekor asal pemain Aceh tersebut memukau selama kariernya. Ia pun memiliki kemampuan yang sangat luar biasa di Land of Dawn.
Sayangnya lemon tidak selalu dapat musim yang menyenangkan. pada beberapa musim dia jarang mendapatkan bermain. Sempat rehat sejenak Season 8, Lemon comeback di season 9 dan 10, tapi selalu menjadi bangku cadangan.

Banyak yang menganggap tak memainkan Muhammad Ikhsan salah satu masalah RRQ saat ini. Ikon dengan kemampuan spesial seharusnya tidak di sia-siain.
Pandangan soal pemain itu yang memiliki mindset one step dari Raja segala Raja lain muncul. Hal ini membuat RRQ lebih memilih memainkan Best Five yang sama pada dua musim terakhir tanpa ikon utamanya.

Lemon Tidak Pernah Mendapatkan Kesempatan dan Waktu Bermain!

RRQ juga tidak sepenuhnya tak memainkan Lemon. Pada musim MPL ID maupun M Series terakhir, sang pemain biasanya dimainkan awal musim. Kembali Clay yang jadi andalah hingga turnamen selesai.

Hal ini membuat kesan bahwa RRQ belom bisa dipercaya sepenuhnya.

Tantangan hadir pada MPL ID dimana R7 memilih rehat. Banyak beranggap sosok biasa di panggil Mona itu akan dimainkan EXP Laner.
Melihat pesaingnya Banana kurang berpengalaman, setidaknya belum ada pengumuman EXP Laner baru yang dirumorkan belakangan. Lemon bisa mendapat jam terbang lebih banyak lagi.

Tuturu Sadar RRQ Harus Bisa Lebih Memahami Lemon Berada Dilevel Berbeda

Tuturu buka-bukaan soal sahabatnya itu, sebagai orang yang sangat vokal dan berani untuk mengungkapkan pendapat kepada Mona. Dia juga mengemukakan sesuatu yang harus dilakukan RRQ.

Soal gameplay, Lemon tipe pemain yang sangat agresif. Kalu kita tidak bisa mengikutinya bakal jadi blunder besar. Saya sudah banyak bermain sama Lemon dibanyak season, bahkan dari turnamen receh, sehingga sudah tahu kebiasaan dia. Sesama tim juga harus mendukung dia.

Yang dikatakan Tuturu memang ada benarnya. Kita semua juga sempat melihat beberapa kali sang pemain membuat pergerakan berujung blunder. Padahal jika ditelisik lebih lanjut, hanya melakukan inisiasi kejutan yang tidak kedeteksi rekan-rekannya.