Top 10 Team terkuat di VCT
Di dalam VCT champions 2023 terdapat 16 teams dari berbagai benua seperti: Asia, Amerika dan Eropa. Di Asia terdapat EDG/ Edward Gaming, T1, PRX/ Paper Rex, BiliBili Gaming, FunPlus Phoenix, Zeta Division. Dari Amerika terdapat Evil Genius, NRG Esport, LOUD, dan KRU esport. Dari Eropa ada FNATIC yang menjadi juara berturut turut hingga VCT Masters Tokyo, Team Liquid, Natus Vincere, Giants dan terakhir FUT Esports.
LOUD telah mendominasi VCT Americas League dengan skor 8-1 dan memenangkan VCT americas league hingga mendapatkan seed masuk ke Masters dan Champions. Tetapi dengan hasil yang kurang memuaskan saat melawan team international di VCT Masters Tokyo LOUD berhak mendapat posisi ke 10.
Tim terbaik kedua di wilayah EMEA sebagian besar berada dalam posisi yang sama seperti LOUD. LOUD langsung masuk ke tahap playoff di Masters Tokyo dan keluar dari acara setelah tiga pertandingan dan berhasil mengalahkan EDG dengan skor 2-1 namun dengan cepat kalah dari Evil Geniuses dan NRG Esports.
Perjalanan tim ini menuju acara Champions sungguh luar biasa, karena mereka berhasil mengubah musim reguler yang sulit dengan rekor 0-9 menjadi sebuah perjalanan mengagumkan seperti dalam dongeng Cinderella pada VCT Americas LCQ. Selain itu, mereka memiliki seorang Duelist yang mencolok dan termasuk dalam yang terbaik dalam dunia game saat ini. Angelo ‘keznit’ Mori berperan penting dalam membimbing tim melalui banyak pertandingan LCQ, secara efektif menciptakan peluang bagi rekan-rekannya untuk dimanfaatkan.
NAVI telah mengalami penurunan yang signifikan sejak VCT Masters Tokyo. Tim tidak berhasil mencapai posisi yang cukup tinggi dalam acara internasional untuk lolos ke turnamen Valorant Champions dan terpaksa harus bermain melalui turnamen VCT EMEA LCQ. Meskipun demikian, tim berhasil lolos ke VCT Champions.
Kejutan dari Masters Tokyo, EDward Gaming, telah melonjak tinggi dalam peringkat. Tidak hanya mendapatkan keuntungan dari peringkat tinggi karena penampilan mereka di Jepang, tim ini juga menunjukkan bahwa mereka masih memiliki potensi yang besar dalam Kualifikasi China dengan adanya play yang agressive dari Zheng “ZmjjKK” Yongkang Ia dapat menggunakan senjata operator dengan playstyle yang tak terduga dan agressive sehingga membuat team EDG menjadi team berbahaya.
DRX masuk ke Valorant Champions dengan performa yang kurang mendukung. Tim kuat asal Korea ini terlihat tidak nyaman di panggung internasional pada Masters Tokyo setelah tampil baik dalam VCT Pacific split dan playoff.
Ketidakstabilan ini mungkin dapat diatribusikan pada kurangnya integrasi ‘Foxy9’ ke dalam tim pada turnamen ini, berbeda dengan penggunaannya yang intens selama split. Meskipun begitu, DRX berhasil mempertahankan catatan lolos dari tahap grup acara internasional di Tokyo, tetapi langsung pulang setelah mengalami dua kekalahan di tahap playoff.
Jika DRX bisa mendapatkan playstyle yang rapi itu kembali, team nya bisa melaju ke peringkat lebih besar.
NRG adalah tim yang berjaya di panggung internasional dan membutuhkan sorotan tersebut untuk benar-benar mencapai bentuk terbaikny. Tidak ada sorotan yang lebih terang daripada Champions, acara terbesar dalam setahun. Satu-satunya hal yang menghambat tim ini untuk meraih peringkat lebih tinggi adalah penempatan yang lebih baik dan kemenangan dalam turnamen.
Meskipun Paper Rex tidak berhasil mencapai Grand Final Masters, mereka menduduki peringkat di atas salah satu tim yang berhasil melakukannya berkat penampilan mengejutkan mereka di acara Jepang. Banyak orang menganggap tim ini tidak berpeluang karena menggunakan pemain pengganti, Patiphan ‘CGRS’ Posri, tetapi CGRS membuktikannya hingga sebagai substitute dapat membawa Paper Rex ke peringkat ke-3. apakah kehadiran “something” petrov di VCT Champions apakah Ia akan memenangkan VCT Champions 2023.
Evil Geniuses berhasil menempati posisi kedua di Masters Tokyo dan saat ini adalah juara kedua bertahan untuk tim Valorant terbaik. EG mungkin memiliki Inisiator terbaik di dunia, Ethan ‘Ethan’ Arnold, salah satu penembak teratas dalam Valorant yaitu ‘Demon1’ , serta seorang IGL yang telah menemukan ritmenya dalam ‘Boostio’.
Tim ini tampil luar biasa sepanjang musim dengan satu-satunya kelemahan terjadi pada playoff VCT EMEA, di mana tim kalah dari Team Liquid dalam Grand Final. FNATIC terlihat sempurna dalam hal strategi dan daya tembak. Setiap pemain dalam tim ini bisa mencetak tiga puluh kill dan tidak ada yang akan terkejut. Setelah memenangkan VCT LOCK//IN dan Masters Tokyo, peluang Fnatic untuk meraih gelar juara dunia sepertinya sangat mungkin terjadi.